12 Pekerja Meninggal Akibat Tungku Nikel PT ITSS Meledak, Serikat Buruh: Perusahaan China Abaikan K3

kebakaran-itss

BERITANONO4D.COM, JAKARTA – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) buka suara terkait dengan tungku PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang meledak.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, hal itu merupakan dampak dari investasi China di Morowali yang memberi upah murah dan mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Pria yang juga menjabat sebagai Presiden Partai Buruh itu pun meminta segera dibuat Tim Pencari Fakta dari Kementerian Ketenagakerjaan dan berbagai instansi terkait.

Ia meminta, hari ini juga Tim Pencari Fakta harus turun ke lapangan untuk menyelidiki apa yang sesungguhnya terjadi.

“Persoalan K3 sudah terjadi berulang-ulang. Bahkan sampai memakan korban jiwa. Ini tidak bisa dibiarkan,” kata Said dalam keterangannya, Minggu (24/12/2023).

Karena persoalan K3 sudah sering terjadi, ia juga meminta para pengusaha dipidanakan.

“Seringnya terjadi kasus, hal itu menunjukkan bukan saja karena kelalaian, tetapi diduga akibat terjadinya pembiaran,” ujar Said.

Selain itu, ia turut mendesak agar Pemerintah dan pengusaha memberikan santunan kepada yang meninggal dunia, termasuk biaya pemakaman hingga biaya pendidikan anak-anak korban.

Sama halnya juga untuk korban yang luka-luka, harus ditanggung biaya berobat dan santunan kecelakaan dibiayai Negara.

“Penerapan K3 harus benar-benar dipastikan berjalan dan ada sanksi berat bagi yang melanggar,” ujar Said.

Lebih lanjut, Partai Buruh mendesak agar UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja segera direvisi.

Hal itu karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Terlebih di UU 1/1970 hanya mengatur sanksi 100 ribu, sehingga tidak memberikan efek jera.

Diberitakan sebelumnya, Tungku PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) meledak.

Berdasarkan unggahan @mediatambang.id di Instagram pada Minggu (24/12/2023), jumlah korban sejauh ini sebanyak 35 orang dan sedang ditangani di dua klinik.

Untuk jumlah korban meninggal dunia sebanyak 12 orang. Sementara itu korban yang lain dalam kondisi kritis, luka berat, dan luka ringan, semuanya dalam penanganan medis.

“Sebagian korban berat di sekujur tubuh diperkirakan 70 persen luka bakar. Untuk sementara pelayanan klinik 1 ditutup untuk pasien berobat. Untuk data korban belum bisa dikonfirmasi saat ini karena masih dalam penanganan pihak klinik,” tulis akun @mediatambang.id.

Dikonfirmasi terpisah, Partai Buruh mengungkap ledakan tungku PT ITSS di Morowali menyebabkan kebakaran yang hebat.

Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Morowali, Katsaing, mengungkap kronologi dari peristiwa ini.

“Pada pukul 5.30 WIB, menurut kesaksian karyawan pero silicone PT ITSS sedang melakukan perbaikan tungku, dan melakukan pemasangan plat pada bagian tungku tersebut yang mengakibatkan ledakan, sehingga membuat beberapa tabung oksigen di sekitaran area juga meledak,” ujar Katsaing dalam keterangan tertulis.

“Akibat ledakan itu, diduga ada belasan orang yang meninggal dunia. Termasuk ada yang kritis, luka berat, maupun luka ringan,” lanjutnya.

Dikutip dari TribunPalu, PT ITSS adalah perusahan nikel asal China yang beroperasi di Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPalu.com dari berbagai sumber, perusahaan pengolahan bijih nikel ini mayoritas sahamnya dipegang oleh Tsingshan Holding Group Company Limited.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988 di Wenzhou oleh pengusaha asal China bernama Xiang Guangda.

Tsingshan mulai berinvestasi ke industri nikel Indonesia pada tahun 2009. Selain itu, perusahaan ini juga melebarkan sayapnya di berbagai negara, seperti India dan Zimbabwe.

Pusat operasi PT ITSS berada di Kabupaten Morowali, Sulteng dengan target kapasitas 600.000 ton per tahun dan stainless steel sebanyak 1 juta ton per tahun.

PT ITSS memiliki lebih dari 20 smelter pengolahan nikel di Morowali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *