2 Orang Tewas Diserang Kelompok Penambang di Manokwari, Terungkap Setelah Korban Luka Lapor Polisi

BERITANONO4D.COM, MANOKWARI – Aktivitas penambangan emas ilegal di kawasan Wasirawi-Wariori, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Papua Barat berujung pada jatuhnya korban jiwa.

Bukan karena kecelakaan kerja atau bencana alam, dua korban tewas lantaran diserang sekelompok penambang ilegal.

Mirisnya jasad kedua korban ditemukan sehari pasca kejadian setelah seorang korban yang selamat melaporkan peristiwa ini kepada aparat Polsek Masni.

Jasad kedua korban diduga telah dikubur para pelaku hingga akhirnya ditemukan di lokasi perkebunan kelapa sawit di Distrik Masni pada Minggu.

Korban selamat meski menderita luka bacok di bagian perutnya.

Mengutip TribunPapuaBarat.Com, tiga korban adalah orang kepercayaan seorang pemilik ulayat berinisial MK.

Peristiwa penyerangan itu terjadi Sabtu (23/12/2023).

Menurut informasi sumber Tribun, korban luka bacok berhasil dievakuasi pada hari itu juga, Sabtu.

Sementara dua korban meninggal dunia baru ditemukan jasadnya di kawasan perkebunan kelapa sawit di Distrik Masni, keesokan harinya, Minggu (24/12/2023).

Kapolsek Masni, Ipda Jajang Sudrajat mengatakan, kasus tersebut sudah ditangani Polresta Manokwari.

“Kasusnya sudah ditangani Polresta Manokwari,” ujar Kapolsek Masni menjawab konfirmasi Tribun melalui pesan singkat, Senin (25/12/2023) petang.

Hingga berita ini diunggah, belum ada keterangan resmi dari Polresta Manokwari terkait kronologi dan motif di balik peristiwa yang menelan korban jiwa warga lokal tersebut.

Polisi mengevakuasi dua jasad korban dugaan pembunuhan dalam aksi penyerangan terhadap warga lokal oleh sekelompok penambang ilegal di kawasan Wasirawi. 2 Jasad ditemukan di kawasan perkebunan kelapa sawit di Distrik Masni Kabupaten Manokwari, Minggu (24/12/2023) petang.

Aktivis Desak Polisi Segera Ungkap Motif di Balik Penyerangan

Aktivis HAM tanah Papua, Yan Christian Warinussy mendesak kepolisian segera mengungkap motif di balik serangan kelompok penambang ilegal yang menewaskan dua warga lokal Manokwari.

Ia menilai peristiwa penyerangan kelompok penambang ilegal yang menewaskan dua korban sebagai tindakan keji yang terjadi di momen hari raya Natal 2023.

“Perayaan Natal 2023 di Manokwari ternyata dicemari kejadian penganiayaan serta pembunuhan,” ujar Yan Christian Warinussy dalam siaran pers, Selasa (26/12/2023).

Serangan berujung pembunuhan dua warga Manokwari diduga dilakukan oleh kelompok penambang ilegal di kawasan Wasirawi-Wariori, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari.

Peristiwa itu terungkap setelah satu korban lainnya yang mengalami luka bacok melapor ke Polsek Masni.

“Sementara mayat kedua korban diduga telah dikubur para pelaku, namun berhasil ditemukan di lokasi perkebunan kelapa sawit di Distrik Masni pada Minggu (24/12/2023),” kata Yan Christian Warinussy.

Selaku Advokat dan Pembela HAM di Tanah Papua, Yan mengapresiasi Kapolresta Manokwari Kombes Pol RB Simangunsong dan jajarannya yang telah mengambil langkah hukum untuk menyelidiki peristiwa ini.

Satreskrim Polres Merangin kembali melakukan penggrebekan lokasi tambang ilegal atau Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Tambang Baru Kecamatan Tabir Lintas Kabupaten Merangin, Jambi, Senin (07/02/2023).

Ia mendesak agar Polresta Manokwari melalui penyidik sesegera mungkin mengungkap motif peristiwa keji ini.

“Para pelaku agar diproses hukum hingga ke pengadilan, guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka sesuai amanat Pasal 338 dan Pasal 351 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP),” katanya.

Ia juga meminta perhatian dan dukungan para tetua adat dan kepala suku di Kabupaten Manokwari atas peristiwa tersebut.

“Para tua adat kepala suku dari ketiga korban agar mengedepankan langkah hukum sebagai pilihan pertama dalam menyelesaikan pertanggung jawaban pidana kasus ini,” ujar Yan Christian Warinussy.

5 Terduga Pelaku Diamankan

Terkini penyidik Sat Reskrim Polresta Manokwari telah mengamankan lima terduga pelaku.

Kelima terduga pelaku diamankan setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 30 orang saksi pada Senin (25/12/2023) kemarin.

Meski telah menahan kelima terduga pelaku, polisi belum mengungkap motif di balik peristiwa tersebut.

Informasi yang dihimpun Tribun, tiga warga lokal dikabarkan diserang sekelompok penambang ketika hendak menagih pembayaran hak ulayat di lokasi tambang emas ilegal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *