CEK FAKTA Prabowo Sebut Indonesia Masih Aman Damai dan Terkendali

prabowo-di-debat-kpu

BERITANONO4D.COM, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengklaim Indonesia masih aman, damai dan terkendali. Prabowo juga menyebut harga-harga pangan masih terkendali.

Hal ini disampaikan Prabowo dalam ajang debat perdana Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (12/12/2023).

“Kita paham, kita mengerti masih banyak kekurangan, tetapi kita harus bersyukur di tengah dunia yang penuh tantangan ketidakpastian, di mana perang terjadi di mana-mana, di mana, di mana negara-negara begitu banyak yang terjadi perang saudara, kerusuhan. Indonesia masih aman, Indonesia masih damai, Indonesia masih terkendali, harga-harga masih terkendali, ekonomi untuk rakyat kita masih aman. Karena apa? Karena kepemimpinan, karena apa, karena manajemen negara yang berhasil,” kata Prabowo.

Benarkah klaim Prabowo ini?

Berdasarkan laporan Global Peace Index (GPI), dalam konteks Asia, tren kriminalitas di Indonesia pada tahun 2021-2023 menempati peringkat ke-8, meningkat 0.48 poin.

Peningkatan kriminalitas di Indonesia masuk 10 besar bersama Kamboja, Turki, Iran, Suriah, Lebanon, Afghanistan, Irak, dengan Myanmar di peringkat pertama.

Kendati demikian, pada tingkat negara aman pada laporan GPI 2022, Indonesia memiliki warna hijau atau kategori aman/damai dengan skor 1.8 dan menempati urutan 47 dari 163 negara dunia. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2021, posisi Indonesia ini turun 2 peringkat atau minus 0.019.

Sementara jumlah tindak kejahatan di Indonesia cenderung menurun dalam 1 dekade atau 10 tahun terakhir.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, menunjukkan sebanyak 239,48 ribu kejadian tindak kejahatan/pidana dilaporkan di seluruh Indonesia.

Jumlah ini menurun 3,13 persen dari tahun sebelumnya dan berkurang 29,8 persen dibandingkan tahun 2012.

Jumlah kejadian kejahatan ini secara nasional konsisten turun setiap tahun sejak tahun 2017 dan mencapai level terendah pada tahun 2021.

Adapun terkait harga pangan, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan kenaikan harga kebutuhan pokok akan terus berlanjut. Pada November 2023, komoditas pangan menjadi penyumbang inflasi terbesar.

Hal ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga tahun depan.

BPS mencatat, per November 2023, inflasi bulanan dan tahunan masih meningkat. Pada periode tahunan, angka inflasi mencapai 2,86 persen atau naik dari 2,56 persen pada Oktober 2023.

Selain itu Indeks Harga Konsumen (IHK) juga naik dari 112,85 pada November 2022 menjadi 116,08 pada November 2023.

Sedangkan inflasi bulanan tercatat 0,38 persen atau naik dari Oktober 2023 sebesar 0,17 persen.

Cabai rawit jadi komoditi yang memberi andil 0,08 persen terhadap inflasi umum. Cabai rawit sendiri mengalami inflasi sebesar 43,27 persen. Sedangkan bawang merah memiliki inflasi 11,49 persen dan memberi andil 0,03 persen terhadap inflasi umum.

Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo), Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia.

Terdapat juga panel ahli yang terdiri dari lima orang berlatar belakang peneliti atau akademisi yang terkait dengan tema debat.

Mereka diantaranya, Direktur Indonesia Judicial Research Society (IJRS), Dio Ashar; Dosen Ekonomi FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zuhairan Yunmi Yunan; Dosen Fakultas Hukum Unika Atma Jaya, Asmin Fransiska; Dosen Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas; dan Dosen Pendidikan Kewarganegaraan Institut Agama Islam Negeri Pontianak, Oki Anggara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *